Postingan

Cerpen Melepas Rindu—Oleh : Li

"Kakak mau ke mana?" "Ada keperluan sebentar, Dek." "Adek gak boleh ikut?" "Kapan-kapan, ya? Untuk sekarang Kakak harus sendiri, kamu tunggu rumah. Jangan ke mana-mana, takutnya Ibu pulang nanti." "Iya, Kak. Kakak hati-hati, ya. Nanti pulangnya bawain adek Ayam geprek paling pedes, ya!" *** Dengan cangkul kecil di tangan kiri, caping berwarna orange menutup kepala, juga tas dari karung goni di lengan kanan, aku melangkah dengan pasti. Menyunggingkan senyum dan menikmati mentari menyapa dengan indahnya, lalu kicau burung yang menjadi melodi perjalanan, dan lengkingan wanita paruh baya dari beberapa rumah yang menyeru nama anak-anaknya pun suami. Sesekali juga menyapa orang-orang yang berpapasan. Lima belas menit berjalan, akhirnya aku sampai di sebuah gubuk pinggir sungai. Meletakan karung goni di dalam sana dan beralih ke petakan tanah yang tertanam pohon jagung. Lalu, mulai membersihkan rumput liar dengan cangkul kecil yang kubawa. Ses...

Puisi Ketika Rindu Berkunjung-Tenlya

Kubiarkan raga tetap tenang Kubebaskan jiwa 'tuk keliar dalam lamunan Hingga kuucapkan sederet aksara rindu untukmu Membiarkan anila membawanya sampai padamu Kubiarkan netra tergenang liquid bening Kubebaskan pipi menerima hangatnya dengan lapang Hingga kurasakan setiap denyutan rindu yang berkunjung Membiarkan rungu menikmati sapaan rindu dengan tenang Puan, rindu membuatku ingin sendiri Merenung, membayangkanmu bersama sepi Menghitung gemintang dengan harap terobati Sekalipun, berakhir bungkam dalam ruang hampa seorang diri Tuan, rindu membuatku ingin mengembara Menapaki setiap ruang ilusi yang ada Menatap rembulan dengan harap ilusi menjadi nyata Meskipun, berakhir dengan menutup mata